Politik

Megawati Tantang Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli: “Kalau Benar, Ya Tunjukkan Saja”

SuaraNalar.com-Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, kembali menyita perhatian publik lewat pernyataannya yang menyinggung polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Dalam pidatonya di acara peluncuran buku Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Rabu (14/5), Megawati menantang pihak yang digugat dalam kasus ijazah palsu untuk menunjukkan ijazah asli mereka secara terbuka.

Meskipun Megawati tidak menyebut langsung nama Presiden Joko Widodo, pernyataannya dianggap relevan dengan kasus hukum yang sedang berjalan. Dalam suasana yang santai namun tajam, Megawati menyoroti keributan publik seputar keaslian ijazah seseorang.

“Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo nggak? Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, ‘ini ijazah saya’,” ujar Megawati di hadapan para hadirin sebagaimana dikutip SuaraNalar.com dari YouTube Kompas TV pada Kamis (15/5/2025).

Kemudian, Megawati menegaskan bahwa apabila ijazah itu benar dan sah, seharusnya tidak ada alasan untuk ragu memperlihatkannya ke publik demi mengakhiri polemik berkepanjangan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Megawati saat mengenang pengalamannya memimpin lembaga riset yang memiliki ribuan peneliti. Ia membandingkan pengalaman tersebut dengan pentingnya transparansi dan pembuktian dalam dunia akademik dan administratif.

Baca juga: Menelusuri Kasus Ijazah Jokowi: Klarifikasi, Bukti, dan Kontroversi

“Saya punya researcher itu 8.144 orang. Saya suruh dites IQ dan EQ-nya. Supaya tahu, ini benar-benar pintar atau cuma ngerepek,” ungkapnya disambut tawa audiens.

Tanggapan Loyalis Jokowi

Namun, pernyataan Megawati ini mendapat respons dari Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, yang juga dikenal sebagai loyalis Jokowi yaitu Ketum Projo . Ia menilai pernyataan Megawati justru bisa memperkuat narasi para penuduh, padahal seharusnya PDI Perjuangan bisa berdiri di sisi Jokowi.

“Sebaiknya Ibu Mega juga sejak lama menyatakan atau meminta para penuduh itu menghentikan tindakan mereka. Mengapa? Karena PDIP yang mencalonkan Pak Jokowi sebagai kepala daerah dan presiden dua periode,” ujar Budi Arie.

Sementara itu, Budi Arie menekankan bahwa selama proses pencalonan tersebut, kelengkapan administrasi termasuk ijazah sudah diverifikasi. Menurutnya, jika sejak awal objektivitas ditegakkan, maka polemik seperti ini tidak akan sampai ke meja hijau.

Meski demikian, Megawati tetap mendorong agar proses hukum berjalan secara transparan. Ia mengajak publik untuk melihat secara jernih motif di balik tudingan terhadap Presiden Jokowi.

“Publik harus tahu, maka perlu ada proses hukum. Supaya jelas alasan mereka berbuat itu. Apakah motif dendam, ekonomi, atau politik. Publik akan tahu di pengadilan nanti,” ujar Megawati menutup pernyataannya.

Baca juga: PSI Gelar Pemilu Raya, Peluang Jokowi Jadi Ketum Partai Makin Terbuka?

Pernyataan Megawati ini menambah dimensi baru dalam kontroversi yang belum mereda, sekaligus membuka ruang tafsir dan spekulasi politik menjelang Pilpres 2029. Publik kini menanti: apakah ijazah asli Presiden Jokowi akan ditunjukkan secara terbuka, atau apakah proses hukum yang berlangsung akan menjadi jalan pembuktian final?.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button