SUMATERA DARURAT! 3,3 Juta Jiwa Terdampak, 753 Meninggal dalam Banjir & Longsor
Bencana banjir dan longsor yang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencatat dampak kemanusiaan yang sangat serius. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data resmi pada Rabu (3/12/2025) pukul 07.15 WIB, dan angka terbaru menunjukkan situasi yang semakin mengkhawatirkan.
Jumlah korban meninggal dunia mencapai 753 jiwa, sementara 650 orang masih dinyatakan hilang dan tidak sedikit yang kemungkinan masih terjebak di lokasi terdampak. Selain itu, 2.600 orang mengalami luka-luka dan sedang mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Prabowo Resmikan THR & Gaji ke-13 untuk 9,4 Juta Aparatur Negara, Plus Bonus Bagi Ojol
Lebih dari 576.300 warga terpaksa mengungsi ke berbagai lokasi penampungan di tiga provinsi tersebut. Kondisi tempat pengungsian pun dilaporkan mulai mengalami kekurangan logistik, terutama makanan siap konsumsi, selimut, dan obat-obatan.
Kerusakan Infrastruktur dan Rumah Warga
Selain korban jiwa, bencana ini juga merusak infrastruktur vital dan tempat tinggal masyarakat. Menurut laporan BNPB, terdapat:
- 299 jembatan rusak dan tidak dapat digunakan
- 129 fasilitas peribadatan terdampak
- 9 fasilitas kesehatan rusak
- 323 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan
Sementara untuk pemukiman warga:
- 3.600 rumah rusak berat
- 2.100 rumah rusak sedang
- 3.700 rumah rusak ringan
Kerusakan jembatan dan jalan utama membuat proses distribusi bantuan terkendala, terutama di wilayah yang aksesnya terputus. Kondisi ini memperlambat evakuasi dan memperbesar risiko bertambahnya korban.
Total Warga Terdampak Capai 3,3 Juta Jiwa
BNPB mencatat bahwa total masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera telah mencapai 3,3 juta jiwa, meliputi 50 kabupaten. Beberapa daerah masih sulit dijangkau karena aliran listrik padam dan sinyal telekomunikasi tidak stabil.
Sebagaimana dikutip dari Detik pada Rabu (3/12/2025), situasi darurat ini menjadi perhatian besar karena merupakan salah satu bencana terbesar dalam beberapa tahun terakhir dari sisi jumlah korban dan sebaran wilayah terdampak. Pemerintah pusat, TNI, Polri, relawan, serta masyarakat sipil terus mempercepat upaya evakuasi dan bantuan logistik di lapangan.
Akses Bantuan dan Solidaritas Nasional
Berbagai organisasi kemanusiaan dan komunitas sosial mulai membuka posko donasi untuk mendukung kebutuhan pangan, air bersih, obat-obatan, serta bantuan psikososial bagi korban selamat. Banyak warga di luar wilayah terdampak menunjukkan solidaritas melalui penggalangan dana dan distribusi logistik.
Baca juga: Anggaran Pollisi Minta Ditambah Rp 63 Triliun, DPR Dukung, Publik Meragukan?
Bencana besar ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan bencana, mitigasi yang terencana, penguatan tata ruang, serta pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap risiko alam.



