7 Menu Andalan Lebaran Ketupat: Tradisi Rasa yang Tak Pernah Gagal Menggoda

SuaraNalar – Tradisi Lebaran Ketupat, atau yang akrab disebut Kupatan, bukan sekadar ritual kuliner. Ia adalah perayaan kecil penuh makna, biasanya digelar seminggu setelah Idulfitri, tepatnya pada hari kedelapan bulan Syawal. Di banyak daerah di Indonesia, hari ini dirayakan dengan semangat kebersamaan dan sajian khas rumahan yang menggoda selera.
Tak heran, meja makan di hari Lebaran Ketupat selalu menjadi panggung kehangatan, tempat hidangan-hidangan penuh cerita berkumpul dan berbagi rasa. Berikut tujuh menu andalan Lebaran Ketupat yang bukan hanya menggugah selera, tapi juga sarat akan nilai budaya dan kebersamaan.
1. Opor Ayam: Hangatnya Rasa, Hangatnya Rumah
Tak ada menu yang lebih identik dengan ketupat selain opor ayam. Kuah santan kental berbalut rempah seperti lengkuas, serai, dan daun salam menciptakan rasa yang kaya dan menenangkan. Potongan ayam yang empuk, ketupat yang kenyal, dan taburan bawang goreng seolah menyatukan semua elemen kenyamanan rumah dalam satu piring.
Opor bukan hanya makanan, tapi simbol kehangatan keluarga.
2. Rendang: Hidangan yang Bicara Soal Kesabaran dan Cinta
Dimasak perlahan selama berjam-jam, rendang bukan sekadar makanan, tapi perwujudan cinta dan kesabaran. Daging sapi yang empuk dengan bumbu pekat berwarna gelap ini adalah bintang di setiap momen Lebaran. Di banyak keluarga, rendang bahkan menjadi sajian pertama yang habis.
Rasa pedas dan gurihnya bukan hanya menggoda lidah, tapi juga mengingatkan akan kekayaan kuliner Minang yang tak lekang waktu.
3. Sambal Goreng Ati: Perpaduan Pedas, Gurih, dan Kenangan Masa Kecil
Dengan bahan dasar hati ayam atau sapi, sambal goreng ati menghadirkan rasa pedas manis yang khas. Bumbu tumis cabai, bawang, dan lengkuas menciptakan aroma yang menggoda sejak masih di wajan. Menu ini sering jadi pelengkap yang dicari, apalagi bagi mereka yang tumbuh dengan tradisi makan besar setiap Lebaran.
4. Semur Tahu dan Telur: Simpel tapi Penuh Rasa
Di balik tampilannya yang sederhana, semur tahu dan telur menyimpan rasa nostalgia. Kuah kecap manis dengan sentuhan pala dan kayu manis menciptakan cita rasa klasik yang akrab di lidah siapa saja. Tak heran jika menu ini tetap setia muncul di meja Lebaran, terutama sebagai pilihan ekonomis yang tak kalah nikmat.
5. Sayur Godog: Kelezatan Betawi yang Merakyat
Sayur godog atau sayur labu khas Betawi adalah bintang dalam kesederhanaannya. Menggunakan labu siam, pepaya muda, dan tempe, kuah santan merahnya memberikan rasa gurih pedas yang medok. Sayur ini adalah bentuk cinta dari dapur Betawi yang menolak untuk dilupakan.
6. Dendeng Balado: Pedasnya Menggoda, Kenikmatannya Tak Terlupa
Berasal dari ranah Minang, dendeng balado adalah irisan daging tipis yang digoreng kering dan disiram sambal balado segar. Rasa pedas dan gurihnya membuat lidah tak ingin berhenti mengecap. Disajikan bersama ketupat, dendeng balado adalah perpaduan sempurna antara kelembutan dan keperkasaan rasa.
7. Ketupat: Simbol Kesucian, Kehangatan, dan Rekonsiliasi
Tak lengkap bicara soal menu Lebaran tanpa menyebut ketupat itu sendiri. Lebih dari sekadar karbohidrat pengganti nasi, ketupat adalah simbol. Anyaman daun janur yang membungkus beras menjadi lambang keikhlasan, keterikatan sosial, dan harapan akan lembaran baru yang bersih setelah Idulfitri.