Jakarta, SuaraNalar.com – Digital Realty, penyedia layanan pusat data global, resmi memperluas jaringan PlatformDIGITAL-nya di Indonesia dengan meluncurkan CGK11, fasilitas data center baru di jantung Jakarta. Pusat data ini dirancang untuk memenuhi lonjakan kebutuhan komputasi berkinerja tinggi dan kecerdasan buatan (AI), sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai hub digital Asia Tenggara.
Kapasitas Besar & Skalabilitas Tinggi
CGK11 diluncurkan dengan kapasitas awal 5 Megawatt (MW) dan dapat ditingkatkan hingga 32 MW melalui tahapan ekspansi. Fasilitas ini menjadi bagian dari jaringan global Digital Realty yang mencakup lebih dari 300 data center di 25 negara dan 6 benua.
“Data adalah sumber daya vital bagi pertumbuhan bisnis, mulai dari startup hingga korporasi multinasional. CGK11 hadir untuk memastikan akses konektivitas andal dan infrastruktur yang mendukung inovasi berbasis data,” ujar Alex Teo, General Manager Asia Tenggara Digital Realty.
Fitur Unggulan: Konektivitas Langsung & Layanan AI
- Koneksi ke APJII: Pelanggan mendapat akses langsung ke jaringan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
- ServiceFabricTM: Platform layanan terintegrasi untuk mengelola infrastruktur hybrid, alur kerja AI, dan komputasi cloud.
- Interkoneksi Global: Terhubung dengan ekosistem PlatformDIGITAL yang mencakup 2,7 Gigawatt kapasitas aktif dan 600 MW dalam pembangunan.
Investasi Rp300 Triliun & Proyeksi Pasar Jakarta
Digital Realty telah menginvestasikan lebih dari US20miliar(Rp320triliun)∗∗untukpengembanganPlatformDIGITALglobal.DiIndonesia,perusahaanmemproyeksikanpertumbuhanpasarkolokasiJakartamencapai∗∗US499 juta (Rp7,9 triliun) pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) 11% dan penyerapan daya hingga 54,6 MW.
“Pasar digital Indonesia sedang booming. CGK11 akan jadi tulang punggung transformasi digital, terutama untuk komputasi AI dan IoT,” tambah Angelo Syailendra, Presiden Direktur Reality Bersama, mitra lokal Digital Realty.
Mengapa Indonesia?
- Ekonomi Digital yang Tumbuh Cepat: Konsumsi data meningkat pesat seiring adopsi e-commerce, fintech, dan layanan cloud.
- Lokasi Strategis: Jakarta sebagai pusat ekonomi dan teknologi di Asia Tenggara.
- Kebutuhan Infrastruktur: Masih minimnya data center berkapasitas tinggi di dalam negeri.
Dampak untuk Pelaku Bisnis
- Perusahaan Rintisan: Akses infrastruktur kelas global dengan biaya kompetitif.
- Korporasi: Skalabilitas untuk ekspansi layanan digital dan keamanan data.
- Pemerintah: Dukungan untuk program smart city dan e-government.
Tantangan ke Depan
- Persaingan: Hadirnya pemain global seperti AWS, Google Cloud, dan Alibaba Cloud.
- Regulasi: Kepastian kebijakan data on-shoring dan keamanan siber.
Baca Juga:
- Amazon Kuiper Segera Operasi di Indonesia: Internet Satelit untuk Wilayah 3T
- Thailand Investasi Rp44,3 Triliun untuk Pusat Data, Saingi Indonesia?
Keterangan:
Perkembangan infrastruktur digital dan kompetisi pasar data center akan terus dipantau SuaraNalar.com. Update terkini via platform kami atau channel Telegram @suaranalar.
