BisnisInternasionalOtomotif

BYD Pimpin Revolusi Isi Daya EV: 5 Menit untuk 400 KM


Jakarta, SuaraNalar.com – Industri kendaraan listrik (EV) global tengah berlomba menciptakan teknologi pengisian daya supercepat. BYD, raksasa otomotif asal Tiongkok, memimpin inovasi dengan memperkenalkan sistem pengisian megawatt yang diklaim mampu mengisi daya baterai hanya dalam 5 menit untuk jarak tempuh 400 km. Terobosan ini disebut mengalahkan kecepatan pengisian bahan bakar kendaraan konvensional!

Super e-Platform BYD: Teknologi Pengisian 1.000 kW

BYD mengandalkan Super e-Platform, platform canggih yang menggabungkan empat inovasi kunci:

  1. Baterai 10C: Mampu menyerap daya 10 kali lipat kapasitas baterai per jam.
  2. Motor Berdaya Tinggi: Efisiensi energi lebih baik hingga 95%.
  3. Chip Silikon Karbida (SiC): Mengurangi panas dan meningkatkan kecepatan pengisian.
  4. Stasiun Pengisian 1.000 kW: Daya setara listrik untuk 200 rumah!

“Dengan teknologi ini, EV bisa ‘hidup kembali’ secepat mobil konvensional isi bensin. Ini titik balik adopsi massal kendaraan listrik,” ujar Wang Chuanfu, CEO BYD, dalam peluncuran resmi.

Perbandingan dengan Tesla, Nio, dan Huawei

  • Tesla: Sistem 400V dengan kecepatan maksimal 250 kW (kecuali Cybertruck 800V/350 kW).
  • Nio & Xpeng: Sudah pakai arsitektur 800V, isi daya 10 menit untuk 400 km.
  • Huawei: Luncurkan stasiun pengisian cair 600 kW dengan dukungan 1.000V.

Meski demikian, BYD masih tertinggal dalam hal infrastruktur. Saat ini, Nio memimpin dengan 2.700 stasiun pengisian cepat di Tiongkok, sedangkan BYD baru memiliki sekitar 1.500 stasiun.

Rencana Ekspansi: 4.000 Stasiun Pengisian Cepat

BYD berambisi membangun 4.000 stasiun pengisian megawatt di Tiongkok hingga 2026. Langkah ini bertujuan:

  1. Kurangi ketergantungan pemilik EV pada jaringan pihak ketiga.
  2. Dongkrak penjualan mobil listrik BYD yang menargetkan 3 juta unit pada 2025.
  3. Saingi Zeekr yang mengejar 2.000 stasiun ultra-cepat dan Huawei dengan 50.000 unit pengisian cair.

post-image-3

Tantangan ke Depan: Standarisasi & Keamanan

Pengisian megawatt menimbulkan pertanyaan terkait:

  1. Kompatibilitas: Apakah stasiun BYD bisa digunakan merek lain?
  2. Daya Listrik Nasional: Bisakah jaringan listrik Tiongkok menopang permintaan daya masif?
  3. Keamanan Baterai: Risiko overheating akibat pengisian ultra-cepat.

“Kami sudah uji ketat sistem ini selama 2 tahun. Keamanan dan durabilitas jadi prioritas,” tegas Wang.

Dampak Global: Tekanan ke Eropa & AS

Kemajuan BYD dan produsen Tiongkok lainnya memaksa Eropa dan AS berinvestasi besar-besaran dalam teknologi baterai. Tesla dikabarkan sedang mengembangkan stasiun pengisian 1.000V, sementara Ford dan GM berkolaborasi dengan startup chip SiC untuk mengejar ketertinggalan.

Apa Artinya bagi Indonesia?

Indonesia, sebagai pemain kunci baterai nikel, berpeluang jadi mitra produksi baterai 10C. Luhut Pandjaitan, Menteri Investasi, menyatakan pemerintah sedang bernegosiasi dengan BYD untuk investasi pabrik baterai di Morowali. “Ini akan mempercepat transisi energi kita,” ujarnya.


Baca Juga:

Keterangan:
Perkembangan teknologi EV dan infrastruktur pengisian daya akan terus dipantau SuaraNalar.com. Update terkini bisa diakses via platform kami atau channel Telegram @suaranalar.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button