Internasional

Inflasi Inti Singapura Sentuh Level Terendah 4 Tahun, Bank Sentral Bersiap Longgarkan Kebijakan?


Jakarta, SuaraNalar.com — Inflasi inti tahunan Singapura turun ke 0,6% pada Februari 2025, mencatat level terendah sejak Juni 2021, menurut data resmi yang dirilis Senin (24/3/2025). Penurunan ini memicu spekulasi pelonggaran kebijakan moneter oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam tinjauan kebijakan April mendatang.

Penurunan di Bawah Proyeksi

  • Inflasi inti (tidak termasuk biaya transportasi pribadi dan akomodasi) turun dari 0,8% pada Januari, lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 0,7%.
  • Inflasi utama (headline) stabil di 0,9%, sesuai ekspektasi pasar.

Analis: Pelonggaran Kebijakan Makin Dekat

Selena Ling, Kepala Ekonom OCBC, menyatakan bahwa penurunan inflasi inti ke level terendah dalam hampir empat tahun membuka ruang bagi MAS untuk merespons risiko perlambatan ekonomi. “MAS telah memproyeksikan inflasi inti 2025 di kisaran 1-2%, tetapi tren saat ini menunjukkan tekanan harga lebih rendah. Mereka mungkin memprioritaskan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ling menambahkan, ketidakpastian global—seperti fluktuasi suku bunga AS dan ketegangan perdagangan—membuat bank sentral perlu berhati-hati. “MAS mungkin tak ingin mengambil risiko pertumbuhan melambat lebih dalam,” tegasnya.

post-image-3

Latar Belakang Kebijakan

MAS sebelumnya telah melonggarkan kebijakan moneter pada Januari 2025 untuk pertama kalinya sejak 2020, menyusul perlambatan ekonomi global. Langkah ini termasuk menurunkan slope nilai tukar dollar Singapura (SGD) untuk mendukung ekspor dan konsumsi domestik.

Proyeksi Ekonomi 2025

  • Pertumbuhan GDP: Survei bank sentral minggu lalu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Singapura sebesar 2,6% tahun ini, berada di tengah rentang proyeksi pemerintah (1-3%).
  • Inflasi Inti: Analis memperkirakan inflasi inti tahunan rata-rata 1,5%, masih di bawah target MAS.

Implikasi untuk April

Para ekonom memprediksi MAS akan mempertahankan atau memperlonggar kebijakan moneter dalam rapat April, terutama jika inflasi inti tetap di bawah 1%. “Pelonggaran tambahan mungkin berbentuk penyesuaian slope nilai tukar atau penurunan band volatilitas,” kata Ling.

Catatan Akhir

Penurunan inflasi inti Singapura mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan global, sekaligus menjadi sinyal bagi bank sentral untuk menyeimbangkan antara stabilitas harga dan stimulus pertumbuhan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button