Bisnis

IPO Fore Coffee Oversubscribed 200 Kali, Ledakan Kafein Menggairahkan Bursa RI

SuaraNalar – Di tengah gejolak pasar dan rupiah yang melemah, kabar manis datang dari dunia kopi Indonesia. Fore Coffee, jaringan kedai kopi lokal yang didirikan tujuh tahun lalu, sukses mencatatkan penawaran umum perdana (IPO) yang kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 200 kali lipat, menunjukkan betapa tingginya selera investor terhadap industri kopi yang tengah mekar.


114 Ribu Investor Ritel Serbu IPO

Fore menyebutkan bahwa IPO mereka menarik lebih dari 114.000 investor ritel, menjadikannya salah satu debut terpanas di Bursa Efek Indonesia tahun ini. Dengan target perolehan dana Rp353,44 miliar ($21 juta), pencatatan saham dijadwalkan pada 14 April 2025—tepat di tengah tekanan pasar yang sedang mengalami koreksi tajam.

Pencapaian ini bahkan terasa lebih istimewa mengingat Fore menjadi jaringan kedai kopi domestik pertama yang melantai di bursa saham Indonesia.


Dari Startup ke Bursa

Didirikan pada 2017 dan diinkubasi oleh East Ventures, Fore berkembang dari startup kopi digital menjadi kekuatan nyata dalam industri gaya hidup perkotaan Indonesia. IPO ini akan digunakan untuk ekspansi 140 gerai baru di seluruh Indonesia—memperkuat kehadiran mereka di pasar nasional yang terus tumbuh.

Penjamin emisi untuk IPO ini adalah Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas.


Booming Kopi di Negeri 280 Juta Jiwa

Data dari RedSeer Research 2024 memperkirakan pasar kopi Indonesia akan tumbuh hingga $12,6 miliar dalam lima tahun ke depan, seiring tumbuhnya kelas menengah, urbanisasi, dan budaya ngopi yang kini tak hanya gaya hidup, tapi juga ruang kerja dan koneksi sosial.

Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar kopi terbesar di Asia Tenggara—baik sebagai produsen maupun konsumen.

post-image-3

Sinar Optimisme di Tengah Guncangan Pasar

IPO Fore menjadi oasis optimisme di pasar modal Indonesia yang baru saja terguncang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 9% dan rupiah sempat menyentuh level terendah sepanjang sejarah, didorong oleh ketidakpastian global dan kebijakan tarif AS yang menekan sentimen regional.

Di tengah semua itu, kesuksesan Fore menjadi narasi alternatif: bahwa sektor riil—terutama yang dekat dengan gaya hidup dan kebutuhan harian—masih menawarkan peluang luar biasa bagi investor lokal.


Kopi Lokal, Aspirasi Global?

Langkah Fore Coffee ke bursa tak hanya soal dana, tapi juga validasi terhadap model bisnis lokal yang kompetitif di tengah gempuran merek internasional. Dengan branding kuat, teknologi pemesanan digital, dan ekspansi yang agresif, Fore berada di jalur untuk mengokohkan posisinya sebagai pemimpin kopi generasi baru Indonesia.

Apakah ini awal dari era “Starbucks lokal” yang akan menguasai pasar Asia Tenggara?

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button