
KEK Industropolis Batang Diresmikan Presiden Prabowo: Target Jadi Shenzhen-nya Indonesia
Jakarta, SuaraNalar.com – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025). Kawasan seluas 4.300 hektar ini dikembangkan melalui kerja sama Indonesia-China dalam program two countries twin parks, dengan target menarik investasi Rp60 triliun dalam 4-5 tahun ke depan.
Prabowo: “Ini Akan Jadi Shenzhen-nya Indonesia”
Dalam sambutannya, Prabowo menyebut KEK Batang sebagai langkah strategis percepatan industrialisasi dan hilirisasi. “Kawasan ini diharapkan menjadi Shenzhen-nya Indonesia, pusat pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan manufaktur berkelas dunia,” ujarnya. Ia juga memberi penghargaan kepada mantan Presiden Joko Widodo yang memulai pembangunan infrastruktur dasar kawasan ini.
Fakta Proyek: Realisasi Investasi Rp17,95 Triliun, 7.000 Lapangan Kerja
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan progres KEK Batang:
- 27 Perusahaan/tenant: 7 sudah beroperasi, 7 dalam konstruksi, dan 13 tahap persiapan.
- Investasi terealisasi: Rp17,95 triliun.
- Tenaga kerja terserap: 7.000 orang.
“Kami menyediakan insentif fiskal dan non-fiskal, seperti harga gas khusus untuk PT KCC Glass Indonesia. Contoh lainnya, PT Yih Quan Footwear Indonesia yang memproduksi sepatu merek Converse dan Hoka untuk ekspor ke AS,” jelas Airlangga.
Target Rp60 Triliun dan Daya Tarik Investor China
Program two countries twin parks menjadi kunci utama untuk menarik 20 investor China guna mengembangkan 500 hektare fase pertama. Airlangga mencontohkan Shenzhen—kota yang berubah dari desa nelayan menjadi pusat teknologi global—sebagai inspirasi. “Kami optimistis KEK Batang akan jadi magnet investasi dengan pertumbuhan ekspor 15-20% per tahun,” tambahnya.
Analis: Potensi Besar, Tapi Perhatikan Dampak Lingkungan
Ekonom senior Aviliani dari INDEF mengapresiasi proyek ini namun mengingatkan risiko:
- Ketergantungan pada China: Perlu diversifikasi investor untuk hindari dominasi asing.
- Daya Saing Tenaga Kerja: Pelatihan SDM harus intensif agar tak sekadar jadi buruh pabrik.
- Isu Lingkungan: Industri padat karya seperti tekstil dan kaca berpotensi timbulkan limbah besar.
Proyeksi ke Depan: Hilirisasi dan Kawasan Hijau
Pemerintah menyiapkan tiga strategi pengembangan KEK Batang:
- Zona Industri Hijau: 30% area dialokasikan untuk ruang terbuka dan energi terbarukan.
- Integrasi Pelabuhan: Akses langsung ke Pelabuhan Batang untuk efisiensi logistik.
- Penguatan Klaster: Fokus pada industri kaca, alas kaki, dan elektronik.
“KEK Batang adalah bukti komitmen Indonesia jadi pemain global di rantai pasok manufaktur,” tegas Prabowo.
Baca Juga:
- Prabowo Resmikan THR & Gaji ke-13 untuk 9,4 Juta Aparatur Negara
- APBN 2025 Defisit Rp31,2 Triliun di Awal Tahun: Sri Mulyani Beberkan Penyebab
Keterangan:
Perkembangan KEK Industropolis Batang akan terus dipantau SuaraNalar.com. Update informasi terkini dapat diakses melalui platform kami atau kanal Telegram @suaranalar.