Politik

PSI Gelar Pemilu Raya, Peluang Jokowi Jadi Ketum Partai Makin Terbuka?

SuaraNalar.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Pemilu Raya untuk memilih ketua umum dengan sistem “satu anggota satu suara” dan menggunakan platform e-vote. Langkah ini disebut sebagai upaya PSI membangun tradisi baru dalam dunia politik Indonesia.

Ketua Steering Committee Kongres PSI, Andy Budiman, menyatakan bahwa pemilu raya ini merupakan terobosan penting bagi partainya yang mayoritas diisi oleh generasi muda.

“Kami ingin membangun satu tradisi politik baru di mana para anggota punya kesempatan untuk langsung memilih ketua umum. Ini akan menjadi sejarah politik baru buat PSI dan bisa jadi tren di kalangan partai muda,” kata Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).

Andy menambahkan, sistem ini merupakan komitmen PSI terhadap demokratisasi internal, serta bagian dari adaptasi terhadap semangat zaman.

“Anak muda yang masuk ke dunia politik harus dilibatkan secara penuh, termasuk dalam pemilihan ketua umum,” imbuh Andy yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PSI.

PSI, kata Andy, sedang dalam proses transformasi menuju partai yang super terbuka.

“Ini adalah langkah awal kami menjadi partai perseorangan, partai milik anggota, bukan milik elite tertentu,” tegasnya.

Proses Pendaftaran Calon Ketua Umum Dibuka

Sekretaris Steering Committee, Beny Papa, menyampaikan bahwa pendaftaran bakal calon ketua umum PSI dibuka mulai 13 Mei hingga 18 Juni 2025. Adapun syarat pencalonan meliputi kepemilikan kartu anggota PSI, serta dukungan minimal lima DPW dan 20 DPD.

Proses verifikasi daftar pemilih tetap masih berlangsung. Masyarakat yang ingin ikut memilih ketua umum PSI bisa mendaftar menjadi anggota melalui situs resmi PSI (psi.id) hingga 3 Juli 2025.

Baca juga: Menelusuri Kasus Ijazah Jokowi: Klarifikasi, Bukti, dan Kontroversi

Kampanye para calon ketua umum dijadwalkan pada 19 Juni – 11 Juli 2025, sementara periode e-voting akan dilangsungkan pada 12 – 19 Juli 2025. Hasil resmi akan diumumkan dalam Kongres PSI di Surakarta, Jawa Tengah, pada 19 Juli 2025.

Jokowi Dianggap Mentor, Peluang Jadi Ketum?

Dalam kesempatan yang sama, Andy Budiman mengakui bahwa sistem pemilu raya ini terinspirasi dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut konsep “partai super terbuka” yang pernah dilontarkan Jokowi menjadi motivasi PSI dalam mengubah proses pemilihan ketua umum.

“Kalau ditanya apakah ini terinspirasi, ya ini terinspirasi dari Pak Jokowi terus terang,” ungkap Andy, seperti dikutip dari Breaking News KompasTV.

Ketika ditanya soal kemungkinan Jokowi mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI menggantikan putranya, Kaesang Pangarep, Andy tidak memberikan jawaban pasti.

“Apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” katanya singkat.

Ia menegaskan, sejauh ini Jokowi ketum PSI berperan sebagai mentor dan pemberi masukan dalam transformasi PSI. Model pemilihan langsung ketua umum ini, menurut Andy, juga sudah diterapkan oleh beberapa partai politik di luar negeri.

“Masukan dari Pak Jokowi ini kami anggap sesuatu yang out of the box,” tutupnya.

Pemilu Raya PSI bukan sekadar mekanisme baru dalam memilih ketua umum, tapi juga membuka pintu spekulasi politik yang lebih besar terutama soal kemungkinan kembalinya Jokowi ke panggung partai politik. Dengan sistem “satu anggota satu suara” yang inklusif, dan syarat pencalonan yang terukur, tak tertutup kemungkinan sosok sekelas Jokowi bisa maju jika menghendakinya.

Baca juga: Untung Rugi Rencana Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Meski pihak PSI belum mengonfirmasi pencalonan mantan presiden tersebut, peran Jokowi sebagai mentor bukan Jokowi ketum PSI, serta pengaruhnya dalam arah transformasi PSI, menjadi sinyal yang tak bisa diabaikan. Jika benar-benar maju, langkah itu akan menandai babak baru keterlibatan Jokowi dalam politik nasional, kali ini bukan sebagai kepala negara, tapi sebagai nahkoda partai yang mengusung semangat keterbukaan dan partisipasi.***

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button