Prabowo Soroti Ketegangan Iran-Israel, Tekankan Pentingnya Solusi Damai

SuaraNalar.com-Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, membuka suara terkait ketegangan yang semakin memanas antara Iran dan Israel. Dalam keterangannya, Prabowo menyoroti peran Rusia yang diyakini memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas kawasan tersebut, khususnya dalam konteks konflik antara Iran dan Israel.
“Pengaruh Rusia lebih besar di kawasan itu, terutama dengan pemerintah Iran,” ujar Prabowo dalam konferensi pers usai menghadiri SPIEF’25 di St. Petersburg, Rusia, pada Sabtu (21/6/2025).
Menurut Prabowo, Rusia memiliki posisi strategis yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan ketegangan dan berupaya mencapai deeskalasi konflik.
Baca juga: Iran Ancam Perang Besar Jika AS Campur Tangan Dukung Israel
Prabowo menegaskan bahwa semua negara memiliki keinginan yang sama, yaitu untuk menurunkan suhu ketegangan dan mencari solusi damai bagi semua pihak yang terlibat.
“Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” tambahnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Presiden Republik Indonesia pada Senin (23/6/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menegaskan posisi Indonesia yang konsisten sebagai negara nonblok, selalu mendorong penyelesaian damai atas konflik bersenjata, termasuk dalam situasi konflik di Ukraina. Ia mengingatkan kembali mengenai usulan gencatan senjata yang disampaikan Indonesia dua tahun lalu sebagai langkah untuk menciptakan kedamaian.
“Dalam konflik di Ukraina, kami mengusulkan gencatan senjata segera di tempat. Saat itu, tanggapan dari pihak Rusia cukup terbuka, bahkan sangat positif,” jelasnya.
Sebagai contoh, Prabowo mengutip situasi di Semenanjung Korea yang telah berhasil menjaga stabilitas meskipun konflik secara resmi belum berakhir. Menurutnya, gencatan senjata yang diterapkan di sana melalui zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB telah menciptakan kondisi damai yang relatif stabil.
Baca juga: Tegas dan Sah! Prabowo Tetapkan 4 Pulau Kontroversial Milik Aceh
“Bahkan di Korea saat ini, antara Korea Utara dan Korea Selatan ada zona demiliterisasi yang disupervisi oleh PBB. Perang Korea belum berakhir secara resmi, namun ada kondisi damai yang tercipta,” tutup Prabowo.***