Demi Kebutuhan Dalam Negeri, Indonesia Alihkan Kargo LNG dari Ekspor ke Pasar Lokal
SuaraNalar – Dalam langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional, pemerintah Indonesia melalui SKK Migas akan mengalihkan lima kargo ekspor gas alam cair (LNG) ke pembeli domestik selama bulan April hingga Mei 2025. Keputusan ini menandai komitmen kuat pemerintah untuk memprioritaskan pasokan energi dalam negeri di tengah fluktuasi pasar global.
Prioritaskan Pasar Lokal, Sesuaikan Ekspor ke Singapura
Menurut Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, pengalihan ini tidak hanya soal penghematan logistik, tapi juga bagian dari kebijakan jangka panjang dalam penguatan pasokan gas untuk industri dan kelistrikan di Indonesia.
Di saat yang sama, ekspor gas ke Singapura tetap akan dioptimalkan, terutama dari wilayah Natuna. Namun, ekspor melalui jaringan pipa dari Sumatra ke Singapura akan dikurangi secara bertahap, sebagai bagian dari penyesuaian strategi pasok.
“Langkah ini kita ambil agar lebih banyak gas dinikmati oleh pengguna dalam negeri, terutama sektor industri yang sedang tumbuh,” ujar Djoko dalam pernyataan resminya, Rabu (9/4).
Mengimbangi Pertumbuhan Industri dan Transisi Energi
Kebutuhan gas domestik meningkat seiring dengan percepatan industrialisasi, ekspansi sektor petrokimia, dan peningkatan konsumsi listrik. Selain itu, transisi energi ke sumber yang lebih bersih membuat gas alam jadi pilihan utama sebagai energi jembatan.
Dalam konteks itu, alih fungsi kargo ekspor menjadi konsumsi lokal dipandang sebagai strategi win-win: menekan defisit energi primer dan mengurangi ketergantungan terhadap fluktuasi harga global.
Menuju Kemandirian Energi Nasional
Dengan cadangan gas yang melimpah, Indonesia berpotensi menjadi pemain kunci regional, bukan hanya sebagai eksportir, tetapi juga sebagai negara yang mampu mengelola konsumsi energi untuk pertumbuhan internal.
Kebijakan ini juga sejalan dengan target jangka panjang pemerintah untuk menjadikan gas sebagai tulang punggung energi nasional, sambil mempersiapkan infrastruktur dan hilirisasi yang mumpuni.
